Pengertian
Game
Menurut Suindarti (2011), dalam bahasa Indonesia
“Game” berarti “permainan”. Permainan yang dimaksud dalam game juga merujuk
pada pengertian sebagai “kelincahan intelektual” (intellectual playability).
Sementara kata “game” bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi
pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya. Kelincahan
intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu
menarik untuk dimainkan secara maksimal.
Menurut Nalendra (2011),
game merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti permainan. Permainan
adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang
menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau dengan
tujuan refreshing. Dalam penggunaanya kata game sering digunakan untuk
menyebutkan video game. Video game adalah game yang verbasis elektronik dan
visual. Video game dimainkan dengan memanfaatkan media visual elektronik.
Jenis-jenis Game
Menurut Suindarti (2011), jenis-jenis game adalah sebagai berikut:
1.
Shooting (tembak-tembakan):
Video game jenis ini sangat
memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata-tangan, juga timing, inti dari
game jenis ini adalah tembak, tembak dan tembak. Contoh : GTA, dan Crysis.
2.
Fighting (Pertarungan):
Game yang permainannya memerlukan
refleks dan koordinasi mata dan tangan dengan cepat, tetapi inti dari game ini
adalah penguasaan hafalan jurus. Contoh : Mortal Kombat dan Tekken.
3.
Adventure (Petualangan):
Game yang lebih menekankan pada
jalan cerita dan kemampuan berfikir pemain dalam menganalisia tempat secara
visual, memecahkan tekateki maupun menyimpulkan berbagai peristiwa.
Contoh : Kings Quest, dan Space
Quest.
4.
Simulasi,
Konstruksi, Manajemen.
Video Game jenis ini seringkali
menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan
dengan detil berbagai faktor. Contoh : The Sims
5.
Strategi
Game jenis ini memerlukan koordinasi
dan strategi dalam memainkan permainan ini. Kebanyakan game stategi adalah game
perang.
Contoh : Warcraft.
6.
Sport (Olahraga)
Game ini merupakan adaptasi dari
kenyataan, membutuhkan kelincahan dan juga strategi dalam memainkannya. Contoh
: Winning Eleven dan NBA.
7.
Puzzle
Game teka-teki, pemain diharuskan
memecahkan teka-teki dalam game tersebut. Contoh : Tetris, Minesweeper dan
Bejeweled.
8.
Edugames (Edukasi)
Video Game jenis ini dibuat dengan
tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, entah untuk belajar mengenal warna
untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa
asing. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game
ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan
ketrampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan
dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun animasinya.
Contoh edugames : Bobi Bola, Petualangan Billy
dan Tracy.Game Edukasi
Menurut Nalendra (2011), Game
edukasi adalah game yang khusus dirancang untuk mengajarkan user suatu
pembelajaran tertentu, pengembangan konsep dan pemahaman dan membimbing mereka
dalam melatih kemampuan mereka, serta memotivasi mereka untuk memainkannya.
Menurut Hurd dan Jenuings,
perancangan yang baik haruslah memenuhi kriteria dari education game itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa kriteria
dari sebuah education game adalah:
1. Nilai
Keseluruhan (Overall Value)
Nilai keseluruhan dari suatu game terpusat pada desain dan panjang durasi
game. Aplikasi ini dibangun dengan desain yang menarik dan interaktif. Untuk
penentuan panjang durasi, aplikasi ini menggunakan fitur timer.
2. Dapat
Digunakan (Usability)
Mudah digunakan dan diakses adalah poin penting bagi pembuat game. Aplikasi
ini merancang sistem dengan interface yang user friendly sehingga user dengan
mudah dapat mengakses aplikasi.
3. Keakuratan
(Accuracy)
Keakuratan diartikan sebagai bagaimana kesuksesan model/gambaran sebuah
game dapat dituangkan ke dalam percobaan atau perancangannya. Perancangan
aplikasi ini harus sesuai dengan model game pada tahap perencanaan.
4. Kesesuaian
(Appropriateness)
Kesesuaian dapat diartikan bagaimana isi dan desain game dapat
diadaptasikan terhadap keperluan user dengan baik. Aplikasi ini menyediakan
menu dan fitur yang diperlukan user untuk membantu pemahaman user dalam
menggunakan aplikasi.
5. Relevan
(Relevance)
Relevan artinya dapat mengaplikasikan isi game ke target user. Agar dapat
relevan terhadap user, sistem harus membimbing mereka dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Karena aplikasi ini ditujukan untuk anak-anak maka desain
antarmuka harus sesuai dengan nuansa anak-anak, yaitu menampilkan warna-warna
yang ceria.
6. Objektifitas
(Objectives)
Objektifitas menentukan tujuan user dan kriteria dari kesuksesan atau
kegagalan. Aplikasi objektivitas adalah usaha mempelajari hasil dari permainan.
7. Umpan
Balik (Feedback)
Untuk membantu pemahaman
user bahwa permainan mereka sesuai dengan objek game atau tidak, feedback harus
disediakan. Aplikasi ini menyajikan animasi dan efek suara yang mengindikasikan
kesuksesan atau kegagalan permainan.
sip tingkatkan
ReplyDelete