Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak
Rosa dan
Shalahuddin (2011), menyatakan bahwa Perangkat Lunak (software) adalah program komputer yang terasosiasi dengan
dokumentasi perangkat lunak seperti dokumentasi kebutuhan, model desain, dan
cara penggunaan (user manual). Sebuah
program komputer tanpa terasosiasi dengan dokumentasinya maka belum dapat
disebut perangkat lunak (software).
Sebuah perangkat lunak juga sering disebut dengan sistem perangkat lunak.
Sistem berarti kumpulan komponen yang saling terkait dan mempunyai satu tujuan
yang ingin dicapai.
Rekayasa perangkat lunak (software engineering) merupakan
pembangunan dengan menggunakan prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan
menghasilkan perangkat lunak yang bernilai ekonomi yang dipercaya dan bekerja
secara efisien menggunakan mesin. Perangkat lunak banyak dibuat dan pada
akhirnya sering tidak digunakan karena tidak memenuhi kebutuhan pelanggan atau
bahkan karena masalah non-teknis seperti keenggan pemakai perangkat lunak (user) untuk mengubah cara kerja dari
manual ke otomatis, atau ketidakmampuan user
menggunakan komputer. Oleh karena itu, rekayasa perangkat lunak dibutuhkan agar
perangkat lunak yang dibuat tidak hanya menjadi perangkat lunak yang tidak
terpakai.
Proses Perangkat Lunak
Rosa
dan Shalahuddin (2011), menyatakan bahwa Proses
Perangkat Lunak (software process)
adalah sekumpulan aktifitas yang memiliki tujuan untuk mengembangkan atau
mengubah perangkat lunak. Secara umum proses perangkat lunak terdiri dari:
1. Pengumpulan
Spesifikasi (Specification) mengetahui apa saja yang harus
dapat dikerjakan sistem perangkat lunak dan batasan pengembangan perangkat
lunak
2. Pengembangan (Development)
pengembangan perangkat lunak untuk menghasilkan sistem perangkat lunak.
3. Validasi (Validation)
memeriksa apakah perangkat lunak sudah memenuhi keinginan pelanggan (customer).
4. Evolusi
(Evolution) mengubah perangkat lunak untuk memenuhi perubahan
kebutuhan pelanggan (customer).
Model Proses Perangkat Lunak
Model Proses Perangkat Lunak merupakan suatu representasi proses perangkat lunak yang
disederhanakan, dipresentasikan dari perspektif khusus. Contoh perspektif
proses:
1.
Perspektif Alur-kerja (workflow)
maksudnya barisan kegiatan.
2.
Perspektif Alur Data (Data flow)
maksudnya alur informasi.
3.
Perspektif Peran atau Aksi maksudnya siapa melakukan apa.
Model perangkat lunak
merupakan deskripsi yang disederhanakan dari proses perangkat lunak yang
direpresentasikan dengan sudut pandang tertentu. Model, sesuai sifatnya,
merupakan penyederhanaan sehingga model proses perangkat lunak merupakan
abstraksi dari proses sebenarnya yang dideskripsikan. Model proses bisa
mencakup kegiatan yang merupakan bagian dari proses perangkat lunak, produk
perangkat lunak dan peran orang yang terlibat pada rekayasa perangkat lunak.
(Sommerville, 2007)
Model atau paradigma
umum pengembangan perangkat lunak:
1.
Pendekatan air
terjun (waterfall)
Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan
urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, implementation.
Metode ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui
harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Tahapan-tahapan
dalam pendekatan waterfall adalah:
a.
Analisis
Perolehan kebutuhan pengguna sistem dari user serta pilihan solusi jenis
sistem informasi yang akan dikembangkan.
b.
Desain
Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada
tahap sebelumnya maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi
dari software.
c.
Coding
Desain harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh
komputer, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding.
d.
Implementation
Setelah semua fungsi-fungsi software harus di ujicoba
agar software bebas dari kesalahan, dan hasilnya harus benar-benar sesuai
dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Maka proses selanjutnya
adalah bagaimana sistem baru akan diinstall dan dijalankan di perusahaan dengan
pengoperasian yang dilakukan oleh user.
2.
Pengembangan
evolusioner
Pendekatan ini berhimpitan dengan kegiatan
spesfikasi, pengembangan, dan validasi. Suatu sistem awal dikembangkan dengan
cepat dari spesifikasi abstrak. Sistem ini kemudian diperbaiki dengan masukan
dari pelanggan untuk menghasilkan sistem yang memuaskan bagikebutuhan
pelanggan.
3.
Pengembangan
sistem formal
Pendekatan ini didasarkan atas pembuatan spesifikasi
sistem matematis dan pentransformasian spesifikasi ini, dengan memakai metode
matematis untuk membangun program.
4.
Pengembangan
berdasarkan pemakaian ulang
Pendekatan ini
didasarkan ataas adanya komponen yang dapat dipakai ulang dalam jumlah yang signifikan. Proses pengembangan sistem terfokus pada integrasi
komponen-komponen ini ke dalam suatu sistem dan bukan mengembangkan dari awal.
(Sommerville, 2007)
makasih, ini bisa jadi refrensi
ReplyDelete